Monday, September 3, 2007

Satyam eva jayate

Hari ini saya melipat lembaran kalender, dan menggantinya dengan yang baru. Seperti bulan-bulan sebelumnya, kalender Bali terbitan Paramita Surabaya ini menyelipkan ajaran Hindu, dibagian bawah. Tidak ada yang istimewa, tapi yang membuat saya tertarik ada motto KMHDI ditempatkan dibulan yang sama dengan kelahirannya?

SATYAM EVA JAYATE NANRTAM yang berarti hanya kebenaran yang menang bukan ketidakbenaran. Kalender ini melanjutkan kutipannya : berpikir benar, berbuat benar akan membawa anda dekat dengan Tuhan.
SATYAM SWARUPA BRAHMAN artinya Hyang Widhi adalah wujud kebenaran itu sendiri.

Tidak harus menjadi orang yang sangat relijius untuk memahami maksud kalimat diatas. Berpikir lalu berbuat dengan benar pasti akan mendatangkan kejayaan, bukan? Dan kebenaran pasti akan selalu menang di akhir episode? Paling tidak itulah yang kita harapkan. Sebagai orang beragama kebenaran menjadi hal penting. Sebagaimana setiap orang menginginkan kebahagiaan, pencapaian tertinggi dari cita-cita mereka.

Lalu apa hubungan motto kebenaran pasti menang tersebut bagi KMHDI? Saya tidak tahu. Jujur saja. Untuk meng-gotak-gatukan mungkin bisa, meski memaksa.

Sebagai nafas organisasi ajaran Hindu masuk sebagaimana melekat di diri masing-masing anggotanya. KMHDI memang bukan organisasi keagamaan. Kata Hindu dalam KMHDI adalah moralitas privat yang dianut masing-masing individu di dalam organisasi tersebut. Pada kenyataannya, praktis berorganisasi , apa makna dari kebenaran? apa yang tidak benar? Yang seharusnya kalah? Sesuatu yang abstrak bukan, karenanya kita butuh sesuatu yang riil dan praktis, yaitu: moralitas organisasi. Kebenaran kemudian diterjemahkan menjadi baik, dan tidak baik sebagai pengganti tidak benar.

Jika kita tetap konsisten dengan motto, Kebenaran pasti menang! Dapatkah kita membuka diri dengan [mengikuti kutipan diatas]: memikirkan yang terbaik untuk organisasi, melakukan yang terbaik untuk organisasi sehingga semakin dekat kita dengan nama Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia ?

Jika seorang teman mengatakan, Satyam Eva Jayate! Secara moral kita sebaiknya menjawab dengan Jaya! bukannya Saya atau Sate [sebagaimana yang pernah saya lakukan]. Seringkali kita menganekdotkan sesuatu istilah karena kita tidak dapat memaknainya secara sungguh-sungguh. Atau [mungkin] itulah bentuk pemahaman kita, karena kebenaran seharusnya menang, tanpa diperjuangkan?

Berpikir benar, berbuat benar akan membawa anda dekat dengan Tuhan. Sangat sederhana kalimat ini, sekaligus susah untuk dilakukan. Sebagaimana sangat sulitnya menjadi anggota yang baik, pengurus yang sungguh-sungguh mengurus, pemimpin yang sungguh-sungguh memimpin, dsbnya.

Apa itu kebenaran? Sangat abstrak. Gandhi menyederhanakannya dengan kalimat, Kebenaran adalah Tuhan. Tetap saja abstrak.

Jika sekali lagi ada yang bertanya, Satyam eva jayate? Jawablah dengan : Jaya! Kalau perlu sampai 3x. Lalu jika pertanyaannya menjadi : apakah KMHDI berjalan dengan baik? Mulailah dengan menjelaskan:
1. Perencanaan kami adalah …
2. Struktur organisasi kami adalah …
3. Pelaksanaannya adalah …
4. Evaluasi saya adalah …
5. Koordinasi sejauh ini adalah …
6. Yang akan saya lakukan adalah …


Selamat HUT ke-14. Jaya!

Sumber : http://partanta.com/?p=99

Labels: ,

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Nice Blog.
Salam kenal Mas, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.

September 4, 2007 at 7:40 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Google