Saturday, January 26, 2008

Komentar aneh pemimpin agama

Ada-ada saja komentar dari pemimpin di sekitar kita, yang memang rata-rata tidak mampu memberi teladan baik. Seperti KH Sodikun, Ketua MUI Palembang yang dikutip detiknews mengatakan," Silakan grand final Miss Indonesia dipindahkan saja ke Bali, yang sudah terbiasa dengan kemaksiatan. Saya minta tolong, jangan kotori Sumsel yang Darussalam ini."

Entah apa yang ada di benaknya ketika mengatakan ini. Apakah ini mewakili sebuah doktrin, ajaran yang ia anut? karena ia seorang ulama, dan dipilih oleh umatnya?
Sungguh kesedihan negeri ini akan berlarut-larut jika para pemimpinnya menyuarakan hal-hal yang provokatif, kontroversi, pelecehan. Belum tegak Pura Sangkareang (NTB) dan masih berserakan patung-patung Hindu di Trowulan dihajar massa kembali kekerasan ia lemparkan.

Bali, sebagai sebuah nama sudah menjelaskan semuanya. Sudah berkali-kali bom diledakkan fundamentalis Islam, kekerasan terjadi, tetapi yang pasti sampai sekarang Bali is Bali.
Mungkin itu pula yang menarik, event-event Internasional/Nasional, kenegaraan, sosbud,ekonomi, politik dsbnya terjadi di Bali। Sebagai orang waras, mungkin ada yang tertarik mengangkat kasus ini berbuah implikasi hukum? karena fitnah, toh banyak umat beragama di Bali tidak berbuat maksiat, seperti PKS [partai Islam], yang berencana juga mengadakan Mukernas di Bali, tentu tidak untuk berbuat maksiat dong॥

Sumber : http://partanta.com/?p=103

Labels:

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Artikel-artikel di blog ini bagus-bagus. Coba lebih dipopulerkan lagi di Lintasberita.com akan lebih berguna buat pembaca di seluruh tanah air. Dan kami juga telah memiliki plugin untuk Blogspot dengan installasi mudah. Salam!

http://www.lintasberita.com/Lokal/Komentar_aneh_pemimpin_agama/

February 4, 2008 at 11:28 AM  
Anonymous Anonymous said...

Salam damai bumi Bali,
Saya prihatin dengan pendapat yang tidak bijak dari tokoh agama, tapi mohon jangan mengeneralisasi kalau Islam itu semuanya sama, yang terlihat hanya oknum, walau itu ungkapan seorang ulama sekalipun. Islam itu agama damai dan radikalisme itu dosa besar apalagi sampai membunuh,dan penegrtian jihad-pun bukan yang kita lihat pada peristiwa bom Bali. walupun kami paham dengan persepsi negatif terhadap islam, karena perlu kiranya ada saling penegrtian biar tidak saling mencurigai, toh dimanapun orang baik itu ada, seperti anda sendiri.
Namun perlu kiranya tokoh agama di bali kembali membuat pencitraan Bali yang baik dan impas dari pariwisata identik dengan dunia maksiat.. mohon maaf.
Best regard,
Chapetang's
http://inohonggarut.blogspot.com

February 28, 2008 at 8:55 AM  
Anonymous Anonymous said...

To saudara Chapetang, kita tidaklah menggeneralisasi dari oknum2 tokoh agama Anda, yang kita sesalkan kenapa Anda seorang muslim yg baik tidak berbicara mengcounter dari ulama-ulama Anda sendiri?, kenapa Anda cuma bisa berdiam diri?, coba baca berita di media dan milist, lihat tokoh AB Baasyir, begitu keras memprovokasi massa dan mengatakan orang lain kafir, lihat juga tokoh Imam samudra, pelaku pengeboman, dan juga TPM, apa reaksi Anda?, kenapa Anda hanya mematung?, harusnya tunjukkan bahwa memang Anda itu cinta damai. Anda harusnya juga merenung, kok begitu banyak oknum tokoh di agama Anda? terus, kalau oknum, kok masih eksis? Menurut saya, Sodikun ini bersilat lidah utk menutupi keburukan daerahnya sendiri. coba Anda ke Palembang, disana begitu banyak daerah maksiat yg belum terselesaikan hingga saat ini. Walau saya tidak mengingkari di bali terdapat dunia maksiat, tapi saya yakin masih lebih banyak maksiat di palembang yg bisa Anda saksikan di media.

April 29, 2008 at 11:18 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Google